Umagi – Berbagai issue yang
sedang berkembang di Tanah Papua, Indonesia,
Bahkan juga Luar negeri baik dimedia
masa elektronik maupun media cetak tentang Persoalan Pelanggaran Hak Asasi
Manusia (Ham), dialog, dan Referendum, dan lain-lain di tanah Papua.
Yang mengatasnamakan Internasional Working Group for Asia afrika to Globalized. Dengan mengisih kegiatan Konferensi Pres di Asrama Mahasiswa Papua “Kamasan” I dengan Alamat jln. Kusumanegara No. 119 Yogyakarta.
Yang mengatasnamakan Internasional Working Group for Asia afrika to Globalized. Dengan mengisih kegiatan Konferensi Pres di Asrama Mahasiswa Papua “Kamasan” I dengan Alamat jln. Kusumanegara No. 119 Yogyakarta.
Dalam kegiatan Konferensi Pres ini, banyak
wartawan membanjiri di Aula depan Asrama Papua Jogya dengan agenda utama untuk Konferensi Pres. Tujuan utama konferensi pers adalah untuk mewujudkan keinginan pemrakarsa untuk menyampaikan pernyataan atau informasi oleh organisasi atau individu dengan mengundang media massa agar datang dan meliput dengan harapan berita akan disiarkan seluas-luasnya
Pertama dari kordianator Umum
kegiatan Konferensi Pres tersebut membagikan Pernyataan Sikap (Press Rease) setiap
orang yang mengikuti kegiatan tersebut termasuk Wartawan Lokal dan wartawan
Nasional yang hadir untuk meliput Kegiatan.
Kemudian melanjutkan lagi dengan
Penjelasan dan tanggapan dari berbagai Kelompok elemen atau organisasi yang
ambil bagiaan dalam kegiatan JumpaPress tersebut yakni Lembaga Itelektual Papua
(LIP), Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Perempuan Papua Barat (PPB) Liga
Parjuangan Papua Barat (LPPB), Pemuda Papua Barat (PPB), Pemuda Peduli Rakyat Papua (PPRP), dan Perwakilan dari S_III (Doktor)
Se-dunia. Dalam kegiatan berlangsung semua perwakilan yang ada menyampaikan Isi
hati mereka kepada semua wartawan (Media) yang hadir. Dalam pemantauan penulis
ada beberapa elemen yang mendukung untuk harus ada dialog Jakarta Papua, dengan
tujuan untuk penyelesaian konflik Papua
dengan damai. Dan ada juga yang menolak dengan dialog Jakarta Papua dengan
Alasan bahwa rakyat Papua dan (TPN-OPM) di Hutan Rimbah Merekan Tolak berdasarkan itu maka Mereka
tolak. Saat ini rakyat Papua pada
umumnya mereka Minta adalah “Mereka” dalam artikan mereka mintah pengakuan
Kedaulatan Papua Barat.
Dalam kegiatan itu menjelaskan
tentang Apa yang Rakyat Papua Mau saat ini, Akar persoalan Papua, Kegagalan otonomm Khusus, dan apa dampak dengan adanya UP4B di Papua.
Semua Penjelaskan di lakukan oleh
semua perwakilan di awali oleh perwakilan dari Penghubung rakyat Papua dan
Pemerinta Indonesia (Akri B) dia menyampaikan tentang akar persolan di Papua ada
bebara yakni sejarah Kemerdekaan Papua barat, Kepentingan Imprealisme di Papua
termasuk Freeport, ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah Nkri terhadap
rakyat Papua. dan jalan terakhir
Penyelesaian konflik Papua adalah dialog.
kedua perwakilan dari (Lip) menjelaskan Harus
dialog untuk Penyelesaian konflik Papua karena ini solusi terbaik untuk rakyat
Papua. Dan menuju untuk referendum bagi rakyat Papua.
Ketiga perwakilan dari Amp (Roy K)
mengatakan bahwa atas nama Aliansi Mahasiswa Jogya dengan tegas menolak untuk
dialog dan tarik militer dari Tanah Papua organik maupun Nonorganik dengan
alasan akar rumput dan rakyat Papua juga menolak untuk dialog maka kami juga
mendorong suara mereka.
Keempat perwalikan dari perempuan Papua bahwa menjelaskan bagaimana penderitaan yang
dilakukan ole perempuan Papua dalam kehidupan mereka, sepertinya dalam
kehidupan mereka dianggap minoritas, dan diintimidasi, penindasan, pemerkosaan,
terror dan lain-lain oleh Minoritas kaum pendatang di Tanah Papua, beberapa aspek kehidupan yaitu, Ekonomi,
social, Budaya, dll.
Kelima dari perwakilan Pemuda Peduli Rakyat Papua (PPRP) (Andy.G)
bahwa Otsus lahir karena akibat dari 100 orang ke Gusdur meminta merdeka dan
ketakutan pemerintah. Dan penerapanya tidak sampai ke rakyat Papua hanya
kepentingan Elit-elit Politik Lokal dan Jakarta. orang Papua saat ini tidak
meminta Uang, Otsus UP4B. Orang Papua
minta dihargai sebagai manusia bermartabat. Maka Otsus Papua Gagal kemudian Orang Papua bilang Otsus gagal maka untuk
mewujudkan itu, perluh mendorong solusi dialog untuk mempertemukan estrim
Kemerdekaan Papua harga mati dan NKRI harga mati.
Keenam Perwakilan dari intelek Papua,
mengatakan bahwa Hadirnya UP4B di Papua maka Orang Papua akan Mengalami
Kerugian total dan semakin habis Orang Papua, jadi rakyat Papua tidak minta
kesejatraan tetapi rakyat Papua minta
adalah Kemerdekaan dan tawaran dari pemerintah demi kesejatraan rakyat Papua
itu bukan solusi tetapi rakyat Papua inginkan adalah Merdeka.
Selanjutnya waktu untuk tanya jawab
dibatasi oleh kordinator dengan mengingat ruangan aula asrama Papua lima menit
lagi akan pakai kegiatan lain alasanya. Kemudian kegiatan Konferensi Pres tersebut berjalan
lancar aman hingga selesai.
IWG ASIA
AFRIKA
PREES RELESEASE
OLEH: SAGRIM HAMAH
INTERNASIONAL WORKING GROUD FOR ASIA
AFRIKA TO GLOBALIZET
Mengapa mengapa Opini Negara Tentang
Kegagalan Otsus, Undang-Undang Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat
(UP$B), Dialog, dan mengungkapkan tentang apa dan bagaimana sebenarnya isi Hati
Orang Papua Tentang orang Papua.
Pertama Kami melihat Bahwa persoalan
Papua adalah bukanlah persoalan Pembangunan, Ekonomi melihat bahwa, kesejatraan
dll. Persoalan Papua adalah Persoalan Ideologi Harga diri Orang Papua
“Kenegaraan”, dan persoalan sejarah Papua yang sehingga sekarang ini dianggap
memgandung kebohongan oleh rakyat Papua.
Sekarang dan Kapanpun Jikalau
Pemerintah tidak mampu menjawab persoalan sejarah dan harga diri tersebut, kami
mohon maaf bahwa semua program ataupun undang-undang apapun yang diterapkan dipapua
tidak akan pernah berhasil. Karena yang diperjuangkan oleh rakyat Papua
sekarang ini adalah persoalan sejarah bangsa Merdeka, dan Persoalan Harga Diri
“ Kenegaraan Merdeka”.
Mengapa demikian? Karena memang orang
Papua sudsh siap untuk merdeka dan mereka hanya memintah pengakuan atas Negara
West Papua yang telah dibentuk oleh
HindiaBelanda
Mengenai 1 Desember, merupakan
tanggal bersejarah bagi bangsa Papua untuk memperingati hari kemerdekaan,
mereka yang dideklarasikan bersama pemerintah Hindia Belanda, yang mana
dianggap sebagai Negara Boneka buatan Belanda oleh Republik Indonesia.
Segenap lapisan warga masyarakat Papua hanya meminta KEMERDEKAAN penuh. Mengenai opsi DIALOG dan REFERENDUM ditolak.
video:
foto-foto kegiatan:
Segenap lapisan warga masyarakat Papua hanya meminta KEMERDEKAAN penuh. Mengenai opsi DIALOG dan REFERENDUM ditolak.
video:
foto-foto kegiatan:
0 SILAKAN BERKOMENTAR :
silakan komentar anda!